pembukaan Eat.Travel.Write 5.0
Opening Ceremony ETW 5.0

Kembali ke Negara Malaysia adalah rutinitas yang pasti saya lakukan setiap beberapa bulan atau mungkin tahun. Biasanya saya hanya menjadikan Negara Malaysia sebagai negara transit sebelum memulai pertualangan panjang. Tapi tidak kali ini, Tanggal 15 – 18 Mei 2017 saya mendapatkan kesempatan dari Selangor State Economic Planning Unit (UPEN Selangor) Malaysia, yang mana dirujuk oleh Gaya Travel Magazine yang berkolaborasi  dengan Majlis Daerah Klang.

Klang City
Pemandu kita selama Explore Klang City
Eat.Travel.Write (ETW) Selangor International Culinary Adventure ke 5.0 adalah program yang saya ikuti pertama kalinya di Malaysia. Keakraban dan kekeluargaan bisa saya rasakan ketika saya sampai dan bertemu dengan semua team ETW 5.0. The amazing of opportunities yang mungkin akan saya sampaikan.

Klang adalah daerah yang  akan kita bahas lebih jauh disini, Akan banyak mengupas tuntas tentang
“ Apa yang bisa kamu temukan di Klang ? kali ini saya akan sedikit bercerita tentang wisata sejarahnya ya piknikers.

Betewe, Klang ini bersebelahan dengan daerah petaling di sebelah timur, Kuala langat di sebelah selatan, Kuala Selangor di sebelah utara dan sebelah baratnya adalah Selat Malaka. Klang mempunyai pesona untuk kamu yang suka sama daerah tenang dan jauh dari keriwetan kota, apalagi Klang ini merupakan Bandar Diraja dan pernah menjadi ibu negeri Selangor sebelum terwujudnya Kuala Lumpur dan Shah Alam dan wisata sejarahnya buanyak banget.

Jadi ketika piknikers bertujuan ke Kuala Lumpur-Malaysia, dan bosan dengan destinasi yang itu-itu saja, piknikers bisa mencoba wisata anti mainstream, salah satunya adalah daerah ini.

Wisata Sejarah yang bisa kamu temukan di  Daerah Klang

1.       Royal Gallery Sultan Abdul Aziz
Royal Gallery Sultan Abdul Aziz
Tmpak samping : Royal Gallery Sultan Abdul Aziz
Galeri ini dibuka tahun 2007 oleh  H.R.H Sultan Sharafuddin Idris Shah yang merupakan Sultan ke Sembilan dari Selangor.Bangunan ini mempunyai kontruksi yang elegant, dibangun oleh Arsitek dari Inggris dan merupakan salah satu tujuan wajib ketika kamu berada di Klang. Oh ya, Galeri ini dibangun 1909 dan dikukuhkan  di tahun 2009 menjadi bangunan warisan negeri Malaysia ini. Buat kamu yang suka banget mendokumentasikan foto dari sejarah, disini merupakan salah satu pilihan yang tepat. Koleksinya banyak dan terawat banget.

jam tua di Royal Gallery Sultan Abdul Aziz
Jam tua nya antique banget ya?

aksesoris kerajaan di Royal Gallery Sultan Abdul Aziz
Aksesoris kerajaan

2.       The Former Chartered Bank
the former Chartered Bank
Gedung The Former Chartered Bank

Daerah yang memiliki Bank India, Australia dan China pertama dan tertua. Dan bangunan ini di rancang dengan gaya klasik. Setelah renovasi, Bank ini sudah berubah menjadi toko penjualan kain sari India. Jadi buat pecinta film bollywood cocoklah kemari, yang mana sejarahnya dapet, ala ala india nya juga dapet. hehe

the former Chartered Bank
View gedung dengan gambar bollywood

boutique shop di the former Chartered Bank
Kain yang dijual setelah menjadi Boutique Shop

3.       Royal Klang Club
Royal Klang Club Selangor
Royal Klang Selangor
Sampai kesini saya merasa tidak berada di Klub Golf, ternyata dahulu club ini digunakan untuk pertemuan dan hangout oleh pekebun Inggris, pegawai. Club ini masi dengan design yang khas, dilantai atas klub ini juga mempunyai ruang hiburan dengan drama Othello, midsummer dream by Shakespeare.

Royal Klang Club Selangor
Salah satu ruangan 
Oh ya, note banget nih. Untuk masuk kesini gak bisa sembarang orang karena harus memiliki izin khusus.

1.       Indian Muslim Mosque Tengku Klana

Mesjid Indian tampak dari jauh
Untuk masjid hunters ketika berwisata, jangan pernah lewatin salah satu masjid tertua di Klang ini. Di bangun tahun 1904 untuk komunitas muslim India yang hidup dan tinggal di daerah Klang. Mesjid ini sudah mengalami 4 tahap trasfromasi. 
Nah kalau kesini, jangan lupa coba Dzuhur atau Ashar dimari ya?

2.       Klang Fire Station
lukisan di Klang Fire station
Lukisan di Klang Fire Station
Dari jauh tidak terlihat ada yang menarik dari tempat ini,yang terbayang hanya oh bangunan pemadam kebakaran toh. Tapi ternyata saya salah piknikers, dikenal sebagai bangunan pemadam kebakaran tertua di Klang yang mana di bangun oleh colonial Inggris untuk melindungi kota di tahun 1890. Bangunan bergaya Victoria ini masi mempertahankan keasliannya walaupun sudah di renovasi.
salah satu pakaian
Seragam tempo dulu
      5. Church of Our Lady of Laurdes
Church of Our Lady of Laurdes
Tampak depan gereja

Gereja yang menjadi salah satu daya tarik ketika kita melintas di depannya ini, dibangun tahun 1923. Kemewahan dengan warna putihnya adalah ciri khas dari gereja ini. Merupakan gereje yang dibangun untuk melayani pendatang Katholik, China, dan India yang menetap di Klang.

                                                                                                           ***
Team Eat.Travel.Write 5.0
Team Eat.Travel.Write 5.0
Jujur aja nih, setelah ikutan ETW 5.0 ini nambahlah wawasan saya tentang wisata di Malaysia ini. Setidaknya kalau ada yang ngajakin kemari, saya tau harus ngapain.

Oh iya, selain mengexplore wisata sejarah, ada juga jadwal explore kuliner. Khusus buat kamu yang hobi makan dan perut nya karet banget pastinya bakal bahagia luar biasa. Kenapa gak ? tiap waktu makan terus, alhasil timbangan saya nambah 2 kg. Makasih team ETW 5.0

Masih banyak lagi pengalaman dan  keseruan yang saya dapatkan dari ETW 5.0, tunggu cerita saya selanjutnya ya piknikers.



pulau padar
Pulau padar dari sisi tersembunyi

#PadaSuatuMasa adalah project terbaru saya tentang kisah perjalanan saya dimasa lalu dan masa depan yang akan saya bagi setiap hari Rabu dan Senin. Bagaimana saya mewujudkan nya dalam bahasa saya sendiri. Semoga menyenangkan—

Mendengar berita tentang Kodmodo yang menggigit wisatawan asing di Taman Nasional Komodo lalu, mengingatkan saya akan kisah perjalanan saya di Tahun 2015 yang lalu. Sudah cukup lama pastinya, tapi masih membekas di ruang hati saya hingga hari ini. Apalagi setelah teman saya bercerita tentang berita itu.

Tahun 2015 lalu saya memang tidak sempat menginjakkan kaki dan bertemu komodo langsung di Taman Nasional Komodo-Pulau Rinca, Lah kenapa? Karena saya lagi halangan di hari deras-derasnya, tentunya pula pembaca yang sudah menginjakkan kaki ke pulau itu paham. Ya benar, wanita yang lagi halangan disarankan tidak masuk ke area itu.

loh buaya- Pulau Rinca
Tak bisa lihat komodo langsung, mancing ikan juga bisa.hahaha

Nusa Tenggara Timur adalah awal perjalanan panjang saya dimulai, adalah awal sebuah kisah dirajut. Saya tidak akan cerita tentang wisatawan asing yang lagi sibuk sibuknya diberitakan, tidak akan menjelaskan apa itu komodo?. Kayaknya saya akan lebih seru menceritakan kisah perjalanan saya.

#PadaSuatuMasa yang pertama ini, saya akan bercerita tentang sebuah pulau yang saya kagumi dan hampir menelan hidup saya saat itu, dan 2 orang lainnya. Bagaimana bisa?

Pulau padar adalah salah satu pulau yang menjadi daya tarik wisatawan dan merupakan spot yang harus dikunjungi, termasuk saya dan 3 orang lainnya. Pulau tanpa penghuni dengan pesona bukit bukitnya dan kontur bercabangnya membuat menarik dan wajib, kudu, harus dikunjungi. Kita adalah salah satu team traveller kece kala itu yang bermimpi jauh-jauh hari untuk menginjakkan kaki kita di pulau dengan pesona khasnya, pulau dengan sejuta misteri dibaliknya.

Opan adalah saudara baru kita kala itu, kita menemukannya di dermaga penyewaan kapal tour di Labuan Bajo. Kenapa akhirnya kita bisa jadi saudara? Karena kita menyewa kapalnya selama 2 Hari 1 Malam untuk perjalanan mengelilingi Kepulauan Komodo, saat itu kita menyewa kapalnya dengan harga 2,5 juta rupiah. Oh ya nama opan hanyalah nama keren yang dia buat, percayalah nama aslinya gak sekeren nama panggilannya, wkwkwk.
kapal opan
Kapal yang kita gunakan untuk trip komodo

Opan dan si bungsu

Saya ingat betul, hari itu adalah hari kebahagiaan buat opan. Saat kita baru sampai dan bertanya mau tour komodo dan bertanya harga, Dia bilang “Saya sudah punya tamu kakak, tapi hanya sehari saja”. Setelah bernegoisasi panjang lebar dan opan bertanya ke kita “Tidak apakah kakak tidur dirumah saya?”, Rumah saya jelek kakak?’, Benar tidak apakah?”. Itu adalah pertanyaan opan yang di lemparkan ke kita, kepolosannya membuat saya merindukannya hari ini-ya benar, saat saya menuliskan ini. Oh ya, opan adalah warga asli dari perkampungan komodo di Manggarai Barat, Kenapa saya bilang hari kebahagiaan buat opan? Karena dia akan pulang kampung bersama kami, menemui keluarganya, istri beserta anaknya setelah 2 bulan tidak pulang.
pulau padar
Eksotiknya Pulau Padar

Saat hari kedua menuju pulau padar, betapa excited nya saya dan yang lainnya. Pulau dengan tujuh matahari ini akan menjadi kenyataan, dan lagi impian saya berada di depan mata.

Tak ada yang pernah salah dengan bermimpi, yang salah adalah ketika kamu takut untuk bermimpi”.
“kita sudah sampai kakak” ucapan opan membuyarkan lamunan kami semua.
Kemudian kita turun dan menunggu opan yang menepikan kapalnya. Hari ini dia menjadi pemandu kami di Pulau padar. Saat turun opan membawa tongkat kayu dengan 2 cabang, ini berfungsi untuk berjaga-jaga dari serangan komodo, kalau Bahasa kerennya opan disebur ranger.

pulau padar
trekking dengan trek baru

pulau padar dan kisahnya
masi semangat saat trekking

Antara bodoh dan polos, atau saking menyepelekan. Dari kita berempat, hanya 1 orang yang membawa air mineral dalam trekking yang hampir 2 jam dengan track yang lumayan menipu. Karena masih semangat, perjalanan di satu jam pertama gak berasa, santai dan menikmati. Makin lama track lumayan gak selow, dan lucunya jalur ini baru dan belum ada jejak manusia sekalipun. Sampai beberapa kali saya bertanya, “Opan masih lamakah?”Jawabannya, sebentar lagi. Tapi tak kunjung sampai. Apalagi disepanjang perjalanan ke atas padar, Opan bercerita kalau pulau padar ini adalah tempat pembuangan komodo yang jahat dari pulau Rinca, yang suka gigit orang lah, dan disinilah tempat berkumpulnya. Perjalanan yang awalnya santai jadi deg-degan karena cerita opan, jadi setiap kali ada rumput dan pohon yang bergoyang saya langsung negative thingking. Perjalanan yang kata opan membutuhkan waktu hanya 1 jam, ternyata lebih dari perkiraan. Ha ha ha, kalau diinget inget suka ketawa sendiri.

Setelah sampai diatas, lelahnya tracking terbayar sudah dengan view yang menakjubkan, pesona nya, landscape yang aduhai. Nikmat mana lagi dari semesta yang tak Tuhan beri, apalagi untuk gadis yang saat itu lagi mau berjuang dengan skripsi nya. Saat itu, Padar adalah hadiah terbaik yang saya beri untuk diri saya sendiri.

pulau padar
view pulau padar walau salah spot, wkwkwk
(jadi kalau dikalangan selebgram,spot yang benar adalah dibelakang foto ini paling ujung)

Setelah asik berfoto-foto, turunlah kita satu persatu. Perjalanan masih panjang karena turun dengan jalur yang berbeda lagi, opan bilang cari jalur cepat tapi ntah kenapa dia jalan dengan cepat dan hampir meninggalkan kita. Saat itu air mineral tinggal setengah botol, alangkah merasa bodohnya saya tidak membawa air mineral sendiri. Merasa bodoh dari kita berempat, cuman 1 orang yang punya niat bawa air mineral. Hu hu hu, bisa dibayangkan kita lagi berada di pulau dengan 7 matahari nya, berarti sangat panas dan berada pas diatas kepala.

Saat perjalanan turun, kita kehilangan opan karena dia jalan terlalu cepat dan kita sudah terlalu lelah karena kekurangan air. Track juga kita buta, membaca track yang opan lewati sangat abu-abu saat itu, karena bukan track biasa yang dilalui wisatawan kebanyakan. Mengingat cerita opan tentang komodo liar membuat saya semakin menjadi-jadi, segala ilalang yang bergerak membuat saya kaget. Kaget kalau tiba tiba muncul kepala komodo dan menerkam saya sebenarnya.

masi jauh lagi turun nya?
Ketika air benar-benar tinggal dibawah rata-rata botol, disitulah saya menangis. Berkata bahwa saya tidak kuat lagi, duduk dibawah pohon yang rindang sambil menangis dan bertanya 
“Masih jauhkah lagi pantai”.
”Mana Pantai?”. Tangis terisak dengan segala ketakutan membuat saya merasa, ini akhir hidup saya. Mati karena kehausan, dehidrasi dan ketakutan sebenarnya adalah hal konyol yang saya buat sendiri, disitulah saya mulai menghargai air.Dehidrasi tidak pernah lucu ketika kamu dalam perjalanan jauh. Melihat saya menangis, dua orang lainnya berniat mengendong saya sampai keluar dan bertemu pantai, saya tak pernah sejahat itu. Bukan saya saja yang lelah dan haus, bukan saya saja yang pucat dan capek, tapi mereka juga. Akhirnya dengan tenaga terakhir saya, saya berdiri dan kemudian memandu jalan sambil berjalan dan bernyanyi-nyanyi. Sempoyongan memang, tapi saya percaya selagi ada semangat pastinya selalu ada jalan.

panorama pulau padar dari sisi tersembunyi
panorama pulau padar dari sisi tersembunyi

Hingga akhirnya saya menemukan pasir putih dan berlari, dan berteriak “AIR..AIR”, dan dilemparlah ari mineral dari kapal ke laut dan saya menggapainya dengan berenang. 
Dan tau apa? Si opan cuman tertawa tak bersalah. Mak lampir diatas kapal sambil bertanya “Kenapa kalian?,” Pucat amat?”. Saya dengan emosi setelah menghabiskan 2 botol air mineral dalam hitungan detik (lebay) bercerita akhir hidup kita diujung sana. Mereka hanya tertawa, dan disitulah saya tau bagaimana rasa dehidrasi parah dan betapa pentingnya air dalam kehidupan.

Kelar perjalanan kita melihat-lihat hasil foto dan membandingkan dengan selebgram yang memposting foto di Pulau padar, dan ternyata kontur foto selebgram dengan foto hasil kita mempunyai kontur yang berbeda. Kontur padar yang booming di ranah media social adalah kontur dengan 3 cabang, sedangkan kita hanya kontur 2 cabang. Dan akhirnya kita memperhatikan jelas dan menyadari kalau kita salah rute. Wkwkkwk, kita hanya tertawa dan menyumpahi si opan yang polos banget. Pas kesini teh lina gak salah jalur kan?

Sampai pada suatu ketika saya sudah berada di Batam, dan Opan menelfon sambil berkata 
“Kakak, kapan kah kesini lagi?”, 
“Saya sudah tau jalan pulau padar yang benar ini kakak”. 
Itulah pertanyaan dengan jawaban ter-absurd opan dan menjadi kenangan saya sepanjang masa. Lucu rasanya dan ngakak, kadang mikir-KOK BISA.


sailing trip komodo
sudahkah kamu bercerita tentang #padasuatumasa mu ?





Vio Hotel Cihampelas Bandung
Vio Hotel Cihampelas

Ketika piknik dadakan menimpamu, opsi terbaik adalah memanfaatkan semua aplikasi bookingan hotel di handphone dengan semaksimal mungkin.

Untuk gadis piknikers kayak saya, mendapatkan deal harga di last minute tetap suatu keharusan. Seperti saat itu dan pilihan jatuh pada " Vio hotel cihampelas ". Ha ha ha

Vio Hotel Cihampelas Bandung
Tampak depan hotel

Malam itu saya tidak terlalu memperhatikan detail hotel ini, kenapa? Karena saya sudah terlalu lelah kak. Tapi tetap saja ketika harusnya beristirahat mata masi melek karena terbiasa dengan insomnia yang semakin menjadi jadi. Kadang jam kalong tidak hanya musibah buat saya, terkadang jadi berkah buat orang lain seperti kisah mie kocok ini.


Kesan utama

Ketika bangun pagi, hal yang mencolok adalah ruangan breakfast nya. Ketika turun dari lantai 3 saya berasa memencet lantai 1 karena keterangan dikartu, kita akan sarapan dilantai 1. Singkat cerita yang saya fikirkan adalah restaurant mungil disamping hotel misalnya. Tapi tidak demikian, ketika sampai lantai 1 saya melihat lobby yang sudah disulap menjadi ruangan breakfast. Lengkap dengan kursi meja serta menu makanan buffet nya. Pada kisah ini, ketika sampai lantai 1 dan melihat keadaan ini saya hampir memencet kembali ke lantai yang lain. Percayalah saat itu saya hanya berfikir salah lantai, wkwkwk .untung mas-mas dan mbak-mbak nya memanggil saya dan bilang "sarapan disini mbak". 

Vio Hotel Cihampelas
Ruangan lobby yang disulap jadi ruangan breakfast
Vio Hotel Cihampelas
sisi menu breakfast


Sekilas Vio 

Ternyata vio hotel ini memiliki 3 jenis hotel vio dikota Bandung. "Into heart of the city" adalah jenis hotel yang saya tempati saat itu-Vio hotel cihampelas. Dua lainnya adalah Vio veteran dan Vio westhoff. Berhubung saya menginap di vio cihampelas, saya akan berbagi mata untuk semua.

Vio Hotel Cihampelas Bandung
Room deluxe 

Vio Hotel Cihampelas Bandung
lebih santai dikamar dengan teh hangat, Gimana?

Vio Hotel Cihampelas Bandung
Punya jadwal sinetron,sisi ini paling pas

Vio Hotel Cihampelas Bandung
Kamar mandi

Berada dijantung kota bandung membuat hotel ini memiliki daya tarik menurut saya, dengan warna ungu yang khas nya bikin hotel ini jadi pilihan wisatawan yang akan berlibur.

Kamarnya minimalis dengan tambahan 1 sofa didepan televisi LED. Untuk yang berpiknik diatas 2 orang akan terbantu dengan sofa ini. Apalagi sofanya empuk dan bikin pewe gak pengen pindah. (maaf saya lupa memfotonya)
Dekorasinya juga minimalis, dengan detail walpaper didinding kamar. Gak ngerti desain si sayanya, tapi suka aja. Sama kayak sukanya ke kamu #halah

Karena berada dijantung kota nya Bandung, buat piknikers yang berniat santai dibandung sambil beli oleh oleh ini adalah tempat yang pas. Sepanjang keluar dari hotel, ke kanan atau ke kiri adalah jejeran ruko emang2 yang jualan kaos, makanan dan segala jenis macem yang akan kalian temui disono.

Vio Hotel Cihampelas
View belakang hotel
Cihampelas walk juga deket banget, sejengkal kalau untuk kaki raksasa. Tapi berhubung kaki saya liliput, cukuplah berjalan 6 menitan ke skywalk yang lagi hits itu. Andaikan jauh pengen dianterin bu dewan pakai mobil dinasnya. #dilempar batu bata

Jangan lupa jalan dan jajan ya, banyak banget cemilan di skywalk yang harus dicicipi, di depan hotel ini juga juara. 


Oh ya, ceritanya hari kedua kita gak ambil paket sarapan jadilah beli sarapan diluar dan tanpa mandi jalan jalan ke skywalk. Liat yang lucu lucu cuman bisa nelen ludah, kemudian pulang dan mendapatkan pesan moral "untung aja gak bawa uang, kalau bawa ludes sudah" .hahaha

Sekian


VIO HOTEL CIHAMPELAS
Jl. Cihampelas No.108, Tamansari, 
Bandung, Kota Bandung, 
Jawa Barat 40116