Cukup banyak cerita baru di perjalanan saya tahun 2017. Tak pernah terpikir saya bisa menjalani babak ini dengan tenang dan baik-baik saja. Apalagi kalau kalian mengikuti perjalanan saya dua tahun sebelumnya. Yang ala-ala, romantisme cinta, bahagia yang mengebu, dan perjalanan saya mewujudkan mimpi.

Mengawali 2017 dengan mata lebam dan pipi yang sangat tirus, dan salah satunya berlagak baik-baik saja. Itu adalah salah satu chapter dalam perjalanan hidup saya yang akan saya inget. ha ha ha 

Tahun lalu, ditanggal yang sama saat ini “Saya pernah berada dititik terbawah dalam percintaan, begitu dalam rasanya.
Sempat dulu terfikir, saya tidak bisa menjalani hidup saya kedepan dengan baik-baik saja. Terlalu banyak hal yang saya takuti.
Tapi ternyata, itu tidak berlaku untuk saya diperjalanan waktu yang di lalui. Tuhan dan semesta masih berpihak pada saya, memberi waktu saya untuk mengambil alih pengalaman hidup yang “Luar biasa”, untuk terus mensyukuri semua hal yang saya terima - buruk baiknya.

Mengawali Awal Tahun dengan kesedihan

Yang saya tau, putus cinta membuat saya terpukul.
yang saya tau, dikecewakan itu tidak enak rasanya.
yang saya tau, ngeliat nasi kayak eek ayam. Gak layak dimakan. 
Tapi yang saya tau, hidup kadang harus menelan ludah sendiri - ya karena tidak ada pilihan lagi. 

Awal Januari - saya cuman bisa nangis, lupa yang lain. Kalau dipikir-pikir kadang saya tertawa sendiri kalau mengingat apa yang terjadi saat itu, wkwkw. Satu hal, saat itu  saya pernah menangis karena dianggap sebagai pengangguran yang gak punya asuransi jaminan hari tua. ha ha ha 

Beberaa kalimat yang sering saya dengar ketika mereka tau apa yang saya alami, selain di puk-pukin tentunya, yaitu : 
“Kok kamu bodoh si chot?
“Nangis aja si chot, biar kamu lega.
“Ya namanya juga hidup, begitulah jalannya gak ketebak. 

Jadi ketika diperjalanan 2017, ada teman saya yang putus cinta saya hadiahi dengan kalimat tadi.
atau...
“Jadi gimana rasanya? 
“Sudah turun berapa kg kamu?
“Makan nasi atau kemakan omongan sendiri?

begitulah, sambil saya ketawa sejadi-jadinya. Dan bertanya kemudian "Kok bisa?

Baca juga : Memutuskan bahagia kembali ketika patah hati

Pelajaran yang diambil :
Bersedilah, karena kamu harus merasakan titik itu. 
Tidak ada manusia yang dilarang untuk bersedih. 
“Yang bukan untukmu, tidak akan pernah bisa menjadi milikmu.

Menghabiskan waktu dengan menulis

Sebagai tukang yang nulisnya kalo inget, kalo mood. tentulah saya merasa chapter ini punya tujuan. Jalan ini udah takdir yang harus saya lalui, ‘mungkin’ saat itu. Yakali nulis pake takdir-takdiran #halah

Gak tau kenapa saya lebih banyak menulis dengan leluasa tahun ini, lebih terarah, lebih dianggap sebagai blogger yang dahulu dianggap karbitan. 
Di tahun 2017, membuat saya menulis lebih banyak.

Pelajaran yang diambil:
Tulisan selalu menjadi wadah terbaik untuk siapapun dengan rasa apapun, untuk mencurahkan semua beban yang dirasakan. Bercerita, masih jadi bagian terbaik yang saya suka dalam bentuk tulisan, walau ya masih mood-mood an, walau ya masih banyak ngendap di draft juga. Insyaallah 2018 tidak lagi, semoga saja.

Berfaedah untuk orang lain

Intinya, di Tahun 2017 ini saya merasa berfaedah. 
Sejak menjadi bagian dari Kelas Inspirasi Batam ke-8 2017 lalu, saya merasa telah candu.
Dari itu, saya memutuskan akan lebih banyak mengikuti program kerelawanan berfaedah.

Berbagi itu menjadi candu baru untuk saya, apalagi yang lainnya ketika saya dinyatakan lolos dan menjadi bagian dari “Ruang berbagi ilmu 2017” dibawah naungan Indonesia mengajar. Saya merasa value saya bertambah.
Rasanya gak bisa diungkapkan dengan kata-kata, kalimat atau sumpah serapah. Itu kerennnnnnnnn.

Ternyata melakukan perjalanan dengan value itu mengundang hasrat yang berakhir - Ku akan lagi dan Lagi. dan Ruang Berbagi Ilmu Alor 2017 adalah sandaran baru, kadang mikir kenapa tidak dari dulu. 

Pelajaran yang diambil :
Menyenangkan orang lain itu membahagiakan banget, Melakukan sesuatu dengan hati dan nilai itu bikin terenyuh dan sangat sangat tersimpan buat orang yang membutuhkan value itu.
Dan semakin kesini, saya semakin ingin Travel is value. Semoga 2018 akan membawa saya denga perjalanan dengan nilai lainnya.

Keluar dari Zona nyaman

Satu hal yang perlu saya sendiri banggakan adalah saya mampu keluar dari zona nyaman saya, adalah memutuskan keluar dari kota Batam dan tinggal di kota yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya- Cilegon, Banten. Menjadikan surprise untuk diri saya pribadi dan catatan penting di perjalanan hidup saya.

Walau diawal perjalanan kepindahan saya, saya masi aja disangkut pautkan dengan alumni (sebut saja mantan) wkwkw. 
Manusia zaman now banget, gak terlepas dari sangkut dan paut dan menjadi baut #eh. Ya untungnya saya tipe yang masa bodoh untuk hal sepele begituan. 

Gak terasa saya mampu menjadi anak pinggiran ibukota dikala weekdays dan anak ibukota dikala weekend. Ya gimana gak, tercipta sebagai gadis yang mencintai perjalanan, kayaknya saya gak pernah itung-itungan waktu, gak pernah merasa lelah asal saya menyukainya. 

Ada satu cerita, ketika lagi leyeh-leyeh dikosan dan itu hari libur. mampu ke sudirman naik bus cuman karena ingin makan sate taichan, dan kemudian balik lagi ke Cilegon. wkwkwkwk
Standing applause buat saya

Pelajaran yang diambil: 
Setiap manusia perlu dan mampu keluar dari zona nyaman nya, untuk tau kemampuan dan kapasitasnya.
Ternyata saya masih menjadi gadis yang gak cengeng dan selalu tertarik dengan hal baru, dan yakin pasti saya bisa. 
Semoga 2018 saya bisa pindah kota lagi, ya kalau gak balik lah ke Batam. Cukup jadi anak tua dijalan dikala weekend di 6 bulan di Banten.
                                                                     ***

Terlalu banyak si cerita yang kadang susah saya tulis . Di 2017 banyak kisah baru yang membuat saya selalu yakin tentang perjalanan hidup, tentang orang baru yang menginspirasi, tentang menerima, tentang merelakan, tentang melepaskan, tentang apa itu berbagi yang sebenarnya.

Baca juga : Karena kehidupan sedekat kematian

Di 2017 saya lebih mendapatkan value, mengapa turun langsung lebih asik daripada omdo. mengapa bergerak itu lebih seru daripada diam saja.

Terima kasih untuk lika liku perjalanan ini. Kalau tidak seperti ini, jalannya akan berbeda mungkin. 
Selalu ada chapter baru dalem hidup yang menunggumu? Apakah kamu sudah siap?

Terima kasih tetap menjadikan saya gadis yang percaya tentang mimpi , gadis yang selalu berpositif thingking untuk semua yang terjadi, gadis yang selalu bersyukur dengan hal-hal receh.

Selamat datang 2018 yang saya rasa akan lebih penuh warna. 
Chapter lanjutan lagi-lagi akan menunggu. 





piknikcantik.com |

Sampai ke kota Gudeg yang merupakan salah satu destinasi traveller dunia. Bikin saya selalu berbangga menjadi anak Negeri- Indonesia. 

Yogjakarta selalu menawarkan kerinduan dengan beragam tujuan. Menawarkan segala sisi dan aspek yang bikin kita terpukau : Kulinernya, Budayanya, keindahan alam hingga Seni dan Tradisinya.

Di Yogjakarta sebenarnya adalah salah satu tempat impian saya untuk nonton konser bertema Jazz, apalagi bersama pasangan. sering banget diadakan di prambanan setiap tahun,tapi belum tau kapan saya punya waktu yang pas untuk nonton konser jazz disini. Tapi gak papa deh, mimpi dulu atau ntar beli tiket konser bisa disini.

Tapi ada 1 hal yang bikin saya selalu merindukan Yogjakarta, hal ini sebenarnya adalah hal yang kebetulan. Mencoba treatment di kota gudeg adalah hal baru dalam perjalanan saya yang lalu, apalagi experience kali ini lebih ke Luxury.

Welcome drink selagi menunggu

SAARAH DAY SPA

Setelah satu bulan meng explore sebagian tanah Jawa. Sebagai gadis biasa, memanjakan badan adalah rutinitas yang gak boleh saya lewatkan. Hal ini untuk menjaga ke strong an saya agar tidak ambruk di perjalanan.

Intinya, saya ingin memanjakan diri dan tertidur nyenyak dengan lantunan lagu mendayu-dayu khas Jawa. Berhubung saat itu saya juga gak mau zonk akhirnya pilihan jatuh ke SAARAH Day Spa, pilihan ini jatuh karena termasuk rating terbaik di Trip Advisor.

SAARAH Day Spa Yogyakarta
SAARAH Day Spa

SAARAH Day Spa Yogyakarta
Tampak Depan lokasi SPA
SAARAH Day Spa adalah salah satu spa di Yogjakarta yang pernah mendapatkan penghargaan World Spa Award tahun 2016, serta memenangkan Luxury Day Spa untuk wanita dan pria. Walaupun lokasinya berada di Condong Catur, tapi ini adalah tempat favorite bule-bule untuk memanjakan diri dengan ke khasan Yogjakarta.

Nominated for 2016 Asia Best Day Spa

Serunya, disini kita di service dan treatment dengan menggunakan 100% produk dan bahan-bahan yang alami.

Saat itu saya mengambil paket Full Body Treatment 60 minutes dan Body Scrub. Sebenarnya saya mau mengambil Afterwork Relaxation, tapi karena saya punya janji di jam 3 sore. Jadi saya mengambil paket sesuai waktu saya. 

Nikmati tsayyy....


INTERIOR DAN DESAIN YANG TEDUH

Gak tau kenapa, saat sampai di lobby. Rasa tenang udah memikat saya, memiliki desain interior yang kalem bikin saya betah banget menunggu antrian di salon ini.

Betewe, dimari ternyata juga butik loh. Bisa dilihat dengan koleksi yang ada di lobby.
SAARAH Day Spa Yogyakarta
Lobby SAARAH Day Spa.

SAARAH Day Spa Yogyakarta
Sambil menunggu belanja Syal atau baju? Bisa banget

Saat memasuki area SAARAH lebih jauh, duhhhhhhh.....saya senyum-senyum sendiri. 
Apik tenan rekk..

Ruang terbuka hijau dari jauh menyapa saya, seolah olah berkata "Selamat datang di rumah Luxury Spa Yogjakarta" (agak lebay). Dengan interior putih dan ruangan yang luas dan angin semilir memantaskan diri bahwa "Pantaslah kalau ini Spa pernah memenangkan  penghargaan diatas".

Baca juga : Nostalgia Lombok

Ruangan untuk meni pedi yang lega banget

Sambil nge-jamu nyantai dong dimari
Ruang hijau di area belakang


Fasilitas dan Harga

Kalau kata anak zaman now, ini spa mahaalllll. Apalagi kota gudeg ini kan dikenal dengan segala yang serba murah kan ya. Saya awalnya juga menganggap begitu, tapi setelah ngerasain sampai kelar semua treatment nya barulah saya paham, dan mungkin saya adalah traveller kere yang karena keisengan bisa nyampe disini. wkwkwk
Btw, saat sampai disini saya dekill banget. hu hu hu. Kalau menunggu saya harus treatment di Batam, saya gak kebayang bakal seperti apa saya. Mungkin saja saya lebih mirip arang, dan mungkin mama saya gak kenal saya ini siapa (lebay) . ha ha ha

Untuk paket satuan kayak Massage treatment disini dimulai dari harga Rp. 135.000 - 240.000, ini tergantung waktu yang kalian pilih. Kala itu saya mengambil paket Rp. 135.000 dan body scrub Rp.90.000. Untuk badan saya yang minimalis, cukup lah menerima relaksasi dalam waktu 1,5 jam.  
SAARAH Day Spa Yogyakarta
Ruangan treatment

SAARAH Day Spa Yogyakarta
Massage treatment

Sebenarnya kalau punya waktu yang panjang dan pengen bener-bener santai treatment, bisa coba spa paketnya. Kayak Afterwork Relaxation dengan harga Rp. 345.000, waktu bisa sampa 165 menit dan kalian bisa di jemput dan diantar. paket ini cocok untuk piknikers yang vacation dan gak mau ribet.
 
SAARAH Day Spa Yogyakarta
Jangan grogi dong mbak?


SAARAH Day Spa Yogyakarta
Saya yang saat itu dekil blasss

Setelah selesai, saya santai sejenak di ruang belakang sambil memandangi asrinya ruang hijau di bagian spa ini. Gak lupa, seduhan jamu menjadi teman saya setelah selesai berileksasi. 

CARA KESINI 

Untuk piknikers yang booking dengan paket dibawah harga 300 ribu, kalian bisa menggunakan ojek online. Cari aja namanya, udah terdaftar kok. Dan untuk piknikers yang nilai booking paketnya diatas 300 ribu nih, tinggal telfon salon nya aja untuk minta dijemput dan diantar pas pulangnya.

Untuk luar kota seperti Jakarta, Bandung. Kalian bisa coba pakai kereta api, jauh-jauh hari untuk cari tiket kereta api murah ya piknikers.  
 
                                                               ***

Dan asiknya nih, pulangnya saya di gift in sensatia leisure natural soap nya. saya anaknya mah receh, dikasih yang begituan aja bahagianya war biasa. Demi apa wangi sabun ini saya sukaaaaa banget.
Gift dari SAARAH : Sensatia leisure Natural Soap dan ucapan

Tapi serecehnya saya, untuk memanjakan diri saya mah gak receh. ha ha ha

SAARAH Day Spa
Monday : 12.00 - 18.00
Selasa - Minggu : 09.00 - 18.00
contact us on WhatsApp +62-877-2353-4999 
Address:
Jl. Sidomulyo No.6 
Tiyasan, Condongcatur 
​Sleman, Yogyakarta, Indonesia.
 

 





 









piknikcantik.com

Seorang wanita cantik berambut ikal pirang dengan bola mata biru asik membolak-balikan dokumen yang saya berikan. Kembali memandang ke arah saya dengan pandangan aneh dan melihat kembali ke berkas-berkas yang dipegangnya. Seketika dia berkata “Visa Indonesia”, dari antrian lainnya seluruh mata memandang ke arah saya. Seketika saya dan neng disuruh mundur dan menunggu, 2 orang lelaki menghampiri dan mempersilahkan kita ke posisi office dipojokan.

Untungnya saya sudah mempersiapkan semua dokumen yang diperlukan diawal keberangkatan, karena saya tau sebagai pemegang paspor hijau pastinya datang ke Negara Timur Eropa adalah sebuah tanda tanya. Hampir 1 Jam kita menunggu, dikarenakan visa yang sudah kita print di cek kembali disistem mereka. Ya tentunya sebagai wisatawan, kita hanya mengikuti proses dan alurnya.

Mereka sempat bertanya “ Apa yang akan kalian lakukan di Tbilisi?
Apakah kalian sekolah disini?, Sambil menatap tajam postur mini kita dengan penuh tanda tanya. Ketika saya menjelaskan tujuan saya adalah “ Kazbegi ”, dia menjawab Good choice and Enjoy at Kazbegi. Kembali kita diarahkan mengantri di Imigrasi, menunggu giliran sampai akhirnya paspor hijau kita benar benar di cap.


PERJALANAN DIMULAI

Menjadi Travelmate untuk neng tidak terbayang untuk saya, karena sejujurnya kita hanya kenal sebagai teman kampus selama 4 Tahun. Sampai akhirnya kita bareng sejak memulai perjalanan ke Turki Bersama 4 lelaki lainnya, tapi tidak terbayang akan jalan bersama berdua menjelajah Georgia-pecahan Republik dari Uni Soviet.

Setelah perdebatan panjang dan tak sejalan dengan Team Turki untuk rute yang akan dituju selanjutnya, kita memilih masing-masing. Bang Mukhlis dan Ardy memutuskan melanjutkan ke Marocco-Afrika, Bang Yudi menuju Eropa Barat, Bang Ahmadi tetap focus mengexplore Turki sampai ujung, Saya dan neng memutuskan ke Georgia setelah dilema panjang.


Baca juga : Ekspedisi Turki 1

Danau Abudelauri Georgia
saya dan neng berlatar Danau Abudelauri

Awalnya kita berniat menuju Georgia via darat, tapi karena membaca informasi bahwa perjalanan sangat lama. Akhirnya kita memutuskan melalui jalur udara. Kita menggunakan Pegasus airlines dari Kayseri menuju Tbilisi. Harga pesawat yang kita beli saat itu adalah 3 Juta lebih return, dan kita memilih pulang jalur Tbilisi-Istanbul. Tentunya karena kita udah memegang tiket pesawat untuk kepulangan ke Indonesia dari Istanbul.

Dinginnya pagi menjadi awal cerita kita di Georgia, Tbilisi- Loves you.  Waktu masih subuh saat itu, ketika kita menginjak bumi Tbilisi. Sambil menunggu koper dari bagasi kita santai sejenak. Drama dalam perjalanan tidak pernah jauh-jauh dari kamu wahai pejalan, ha ha ha. Ketika menerima koper, drama awal didepan mata. Ganggang koper neng rusak dan tidak bisa ditarik, jadilah kita menyeret2 sambil membungkuk. Karena memang kita membeli asuransi perjalanan akhirnya kita meminta dibikinkan surat kerusakan agar bisa di klaim. Tapi karena komunikasi kita yang terbatas jadilah gak singkron antara saya dan orang bandaranya.

Tidak menyerah dan tetap memaksa menarik ganggang koper yang tetap berakhir gagal. Akhirnya saya menuju kerumunan polisi dan meminta tolong. Wkwkwkw, Dengan sigapnya ada beberapa yang menghampiri kita dan menolong drama ganggang koper. Dengan kekuatan sim salabim, akhirnya bener juga itu ganggang. Seketika kita berfikir, mungkin pagi yang dingin itu kita lelah, ha ha ha.

Hal lain yang kita lakukan adalah ke money changer bandara, menukarkan USD kita ke Gel ( Nama mata uang Georgia), lagi lagi drama terjadi, uang 100 USD neng ditolak karena dinilai termasuk uang lama. Rasanya pagi itu saya sediihhhhhhhh banget, karena sudah 2 drama kedatangan yang menyambut kita. Setelah tiga counter money changer yang menolak uang tersebut, kita tak putus asa menukarkan ke tempat lain. Sampai akhirnya ada sebuah Bank yang menerimanya, dan taraaaaaaa kita berpelukan sambil tersenyum ala pepsodent.

Oh ya, jangan lupa membeli simcard local ya. Saat itu kita menambatkan hati pada "Magti simcard" dengan harga 20 Gel, bisa digunakan untuk 7 days. Sinyal sampe kita ke puncak Gergeti juga masih kenceng blassssss.

                                                                                         ***
Hampir 3 jam kita berada di bandara, bukan sengaja mau berlama lama disini. Tapi karena bus kota yang baru beroperasi di jam 8 pagi.

Baca juga : Langkah mudah mengurus E-Visa Georgia

PUBLIC TRANSPORT DI GEORGIA

Bus bewarna kuning menyambut kita kala itu, bus bernomor #37. “Akhirnyaaa kita menuju kota, itulah ucapan pertama ketika melihat bus yang kita nantikan, saat itu jam 8 pagi waktu Tbilisi . Sebelum membayar kita kembali bertanya di dalam bus “Apakah bus ini berhenti di Tbilisi Station? dan seorang kenek cewek mengiyakan. Hanya membayar 0,50 Gel kita sudah bisa sampai ke tujuan. 1 Gel itu kurs nya bekisar 5.500 rupiah, murah banget kan?

Tbilisi City
Suasana kota Tbilisi
Perjalanan kita disambut dengan suhu yang lumayan membuat kita merinding disco, dinginnnnn. Setelah sampai ke Tbilisi station, seorang kenek wanita tadi turun dan menunjuk bus yang menjadi tujuan kita selanjutnya. Adalah nomor #15 menuju Didube station. Hal pertama yang menjadi kekaguman saya adalah keramahan mereka tehadap kita, dapat dilihat ketika sampai dan dia berbincang dengan beberapa orang hanya untuk bertanya bus tujuan ke Didube.

Setelah sampai Didube stasiun kita berkeliling mengitari pasar pasar yang ternyata merupakan area minivan dan taxi untuk menuju Kazbegi. Setelah menawar harga, Kita memilih taxi karena akan berhenti di 3 spot wisata yang dilalui dengan harga 20 Gel per orang. Berhubung neng lemes dan kedinginan, akhirnya kita mendealkan agar tidak berlama-lama diluar. Kalau mau irit lagi sebenarnya bisa memilih minivan dengan selisih lebih murah 10 Gel.

Sudah setengah jam kita menunggu tapi taxi belum juga jalan, sampai akhirnya saya berunding kembali dengan supir taxinya. Apabila sampai 15 menit lagi tidak jalan, saya memutuskan naik van saja. Akhirnya dia dengan sigap mencari orang dengan gencarnya agar bergabung di taxi bareng kita. Dan 2 orang Polandia akhirnya menjadi teman perjalanan kita menuju Kazbegi.Ha ha ha

GEORGIAN MILITARY ROAD DAN SEBUAH KISAH DIPERJALANAN

Berasa orang udik, disuguhi pemandangan yang luar biasa bikin saya gak bisa berkata kata. Si neng di sepajang perjalanan ngomong begini “Neng, ini bener kan ya? Gak mimpi kan ya? Coba tampar neng? Begitu ucapnya terus menerus, sampai saya berasa pengen bener-bener nampar. Hu hu hu



Pak pir dan bang bewok Polandia


Pegunungan Caucasus
View di Georgian Military Road

Pegunungan Caucasus
Wilayah Pegunungan Caucasus dari kaca mobil
Waktu perjalanan hampir 5 jam, tapi gak bakal kerasa karena pemandangannya bikin nyengir. Sebagai pecinta film Game Of Thrones, saya kayak berada di dunia nya. John snow dimana kamu? (kalau beneran ada, saya gak apa-apa ditinggalin dimari) ha ha ha.


Sepanjang perjalanan menuju Kazbegi, kita melewati jalur Georgian Military Highway. Yang mana disepanjang perjalanan kita hanya disuguhi view alam dengan daun-daun berwarna keemasan bersama tumpukan salju dan juga castle-castle khas Georgia yang memiliki sejarah panjang.  Georgian Military Road ini menghubungkan Tbilisi (Georgia) dan Vladikavkaz (Rusia), Titik tertinggi dari Georgian Military higway adalah Jvari Pass dengan tinggi 2.379 m.  Kita melewati bangunan-bangunan seperti Hvacerik monastery, Saguram. Kemudian 3 spot pemberhentian nya adalah Danau Abudelauri,  Anaruri Castle, dan Gudauri,  Ini spot kece, kalau mau lebih lama disini, saya sarankan kalian menyewa taxinya tanpa share cost dengan penumpang lain.

Danau Abudelauri Georgia
Danau Abudelauri

Ditengah perjalanan kita di infokan bahwa jarak ke Rusia sudah 15 km lagi,  kalau mau dilanjutkan kita akan berada di border cross Negara Rusia. Berhubung waktu yang padat, singkat dan belum punya visa juga, akhirnya cinta kita tetap menetap di Kazbegi.

Betewe Pernah denger tentang pegunungan Caucasus? Yapp, akhirnya saya melihat dengan mata kepala saya sendiri dan menakjubkan.


PENGINAPAN MURAH DAN SENSASI UJI NYALI 

Waktu menunjukkan pukul 16.30 ketika kita sampai ke penginapan. Uptown Guest house adalah penginapan dengan nilai termurah yang kita temukan di Booking.com. Kita hanya membayar 30 Gel berdua atau 170 ribu rupiah, kamar private dengan kasur bertingkat, dan tepatnya berada di Gergeti Village.

Tapi jangan heran ketika apa yang kalian bayar sesuai dengan keadaan, ha ha ha. Pas kita booking memang tidak ada review sama sekali, ya kita berfikir ini adalah guest house baru. Jangan kan terfikirkan tentang hantu, dapet murah aja udah syukur Alhamdulillah.


Nilai positif selalu saya tanamkan dalam perjalanan, tau kenapa ? Biar asik terus… ha ha ha. Padahal..

Sensasi horror sudah kita rasakan di kedatangan, gimana gak? Rumah beraksen tua bertingkat yang di jadikan guest house ini hanya berisi kita berdua. Wkwkwkwk

Apakah ada Receptionist atau yang menjaganya? Jawaban saya tidak

Trus yang menyambut siapa? Ketika kita sampai dan menelfon, ada seorang bapak2 datang kira-kira 10 menit setelah kita menunggu dan memberikan kunci kamar dan hanya bilang apabila kalian butuh bantuan telfon saya.

Kazbegi Village
View dari jendela Guest house
Kazbegi Village
Berlatar Puncak Mount Kazbegi 
Karena kita juga lelah, kita memilih istirahat tanpa melanjutkan pikiran-pikiran aneh tadi.

Jam 7 malam kita terbangun dan berniat untuk makan keluar, Tapi karena diluar begitu gelap dengan tidak adanya tanda-tanda orang lewat ataupun kehidupan dan begitupun di guest house ini. Akhirnya kita memilih memasak indomie dan memanaskan rendang yang kita bawa.

Dan serunya, karena kesan horror dan sepinya penginapan ini. Saya dan neng memilih tidur di 1 kasur berdempetan. Mengunci pintu dengan menumpukkan tas-tas kita di depannya, berharap tidak akan ada gemericit pintu yang akan terbuka kemudian Wkwwkwk.

Note : Ini adalah sepenggal kisah di hari pertama menginjak bumi Gerogia


Semua yang terjadi adalah takdir Allah, sebuah ketetapan yang gak bisa diubah manusia.
InalillahiWainalillahirajiun

 Tidak ada yang benar benar ingin merasakan kehilangan, tapi kehidupan memang berpatok pada 4 hal yang tak terpungkiri. Hidup, Mati, Jodoh, Rezeki.

Saya gak pernah tahu apalagi rencana Tuhan untuk saya. Rasanya terlalu berat untuk saya jalani. Sebagai manusia biasa, rasanya saya harus mampu, saya harus tersenyum, harus tertawa lebar padahal gak itu yang saya rasain. Intinya saya, kita semua harus IKHLAS.

Waktunya memang terlalu singkat, terlalu semena-mena, terlalu gak masuk akal. Rasanya itu kayak lagi di bercandain Tuhan. Ya tapi inilah adanya.

Tuhan benar, memperlihatkan kehilangan yang lebih buruk dari yang saya rasain sebelumnya. Memperlihatkan ada kehilangan yang paling Haqiqi di dunia yang hanya sebentar ini, kehilangan yang bersandar pada Tuhan-  Kematian.

Tidak ada yang pernah mengira apa yang akan terjadi besok, seperti halnya keluarga, sahabat, teman-teman kamu alami, saya juga begitu.

Keadaan ini bener-bener gak ada yang ngeharapin, bener-bener diluar dugaan dan prasangka manusia.

Andaikan waktu bisa diulang, terlalu banyak yang pengen saya ulang. Tapi kembali lagi apakah Allah ridho, nyatanya Allah lebih sayang kamu. 

Mungkin saya gak berhak terlalu dalam, tapi saya gak bisa bohongin diri saya kalau apa yang terjadi sama kamu buat saya kosong. Lebih daripada yang saya rasain, keluarga kamu mungkin lebih-lebih kehilangan, sahabat dan temen-temen kamu.

                                                                                 ***
Chat itu bener2 bikin saya syok, bikin saya bertanya tanya, bikin saya ngerasa gak waras. Apa yang sebenarnya terjadi sama kamu? 

Masih menghabiskan waktu bareng kamu sayanya, masih diledekin kamu ketika kamu mengantarkan saya pulang. Tapi siapa sangka, ketetapan takdir ini lain, ketetapan yang berpihak pada sayangnya Allah kepada hambanya. Ketetapan hingga kamu tertidur pulas sampai di Rumah-Nya.

                                                                                 ***
Chat terakhir kamu adalah ketika kamu mengajak saya nonton bareng, malam tadi. mungkin kamu abis liat story saya terkait polling di Instagram? saya gak tau betul. Tapi akhirnya kita memutuskan nonton film yang berkali kali gagal saya tonton. Film yang seharusnya gak perlu kita tonton kali ya. Itu adalah pertemuan terakhir kita sebagai manusia biasa. Kamu adalah sosok baik yang saya kenal. Memang tidak lama, tapi membekas untuk saya.

Saya masih gak percaya dan berharap ini bulan April dan tetiba saya akan dikejutkan dengan perkataan "April Mop" awalnya. Tapi itu semua gak terjadi, ini bener-bener nyata.

Saya udah lupa rasanya kehilangan, dan tepat di 10 Oktober 2017. Keluarga kamu kehilangan kamu, sahabat kamu kehilangan kamu, teman-teman kamu kehilangan kamu, saya juga kehilangan kamu, Nafas hidup yang bikin saya melihat lebih jauh kota kebanggaanmu.

Saya pengen bilang ke Tuhan saat itu, kenapa secepat ini?
Kenapa harus kamu? 

Tapi lagi-lagi inilah ketetapan takdir, tidak bisa saya protes, tidak bisa ditolak oleh seorang manusia.
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati yang
(berasal) dari tanah.
Emang benar, mendapatkan adalah proses kehilangan, begitu juga sebaliknya. tidak ada yang pernah benar benar memiliki, karena semuanya milik Azza wa Jalla.

“Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya, yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (al-Hadiid: 22)

Nyatanya kehilangan yang seperti ini bener-bener sakit, terbayang juga tidak ada sama sekali. Karena kamu memang terlihat sehat-sehat saja, hingga kamu dijemput dalam tidurmu. 

Tapi ketika semua keputusan sudah ditangan pemilik hati, pemilik sang Maha Agung. Sesungguhnya saya hanya berpasrah untuk kebaikan yang pasti sudah rencana-Nya.

                                                                             ***
Waktu terlalu singkat bangetttttttttttttttt………. Kehilangan kamu rasanya seperti saya baru menginjakkan kota ini lagi. Saya harus bener-benar memulainya lagi dari 0.

Bahagia disana ya Ganteng…Allah sayang kamu Vem.

Siapapun kalian yang membaca ini, sekiranya mampu mengadahkan kedua tangan dan merunduk kepada bumi untuk ber Al-Fatihah.





SELAMAT JALAN GANTENG
akhir perjalanan
Karena kematian adalah kepastian, kalau hari yang lalu adalah kamu. Mungkin selanjutnya saya yang menunggu, dan kita semua.





Diberi kesempatan yang berhubungan dengan hobi lagi-lagi adalah anugerah bagi saya. Saya selalu menerima dengan sukacita tapi tetap pada porsinya, andaikan semesta mengaminkannya saya akan menjalankannya. Tapi apabila tidak, anggap saja saya masih diberi kesempatan untuk bangun siang dijadwal hari libur kerja.

Memutuskan berangkat di hari kedua event yang sudah dilaksanakan dari 22 September 2017, gak bikin saya lemes. Ya gimana saya mau lemes? lah wong saya nebeng dan tinggal duduk cantik di kursi belakang. 

7 Wonders of Banten, adalah hal menarik yang gak mau saya lewatkan ceritanya. Festival Tanjung Lesung 2017 adalah salah satu nya. Jujur saja, sebenarnya saya tidak terlalu tau dimana itu Tanjung Lesung. Untuk berfikir kesini aja gak ada sama sekali. Ha ha ha

Setelah melalui proses panjang, akhirnya saya meng-search tentang keberadaan Tanjung Lesung dan apa yang bisa saya dapatkan disana. Karena emang rasa penasaran saya dengan hasil kepoan saya sendiri akhirnya sampai juga saya di daerah Pandeglang ini. Saat itu jam 21.30 WIB, bersama Adit dan Novem kita sampai di Tanjung Lesung Beach hotel untuk bertemu ibu Kadispar Banten- Eneng Nurcahyati, kita memanggilnya Bunda.

Ketika bertemu Bunda, ada perkataan bunda yang masih nancep di ruang hati saya hingga hari ini :
Kalau kita besarkan orang, pasti kita akan ikut besar- Eneng Nurcahyati, Kadispar Prov Banten.
Filosofi nya beda-beda dari yang menerima, tapi sangat mendalam untuk yang dimotivasi bunda dengan kalimat itu. Seperti yang saya percayai, memberi satu tidak akan mengurangi 1000 rejeki dalam hidupmu.


Tentang Festival Tanjung Lesung 2017

Festival ini dimulai sejak 22-24 September 2017. Resmi dibuka oleh Menteri Pariwisata Republik Indonesia- Arief Yahya dengan ditandai menumbuk lesung padi. Jadi festival ini bertema budaya dengan tetap mengusung "Sport and Adventure", begitu yang saya baca informasinya. Hari pertama dan kedua saya tidak berada difestival ini. Jadi saya tidak bisa menjabarkan detail apa yang terjadi saat itu. Jadi jangan tanyakan saya lagi, silahkan anda mengecek mbah google untuk dua hari itu. Ha ha ha

Hari ketiga cukup mengasyikkan, sebagai mantan anak pantai bertemu pantai adalah nostalgia berfaedah menurut saya, acara ini dilaksanakan di Beach Club Tanjung Lesung. Ini adalah kali pertama saya kesini, dan keuntungan lainnya bagi saya adalah melihat abang-abang berkeringat manja disana sini. ha ha ha 

Tarian Rampak Bedug meramaikan acara

Peserta Triathlon bersiap sebelum pluit dibunyikan sebagai tanda dimulai


peserta  Triathlon mulai memasuki garis finish
Kegiatan di hari ketiga memacu adrenalin seperti Triathlon Paramotor Championship, Sepeda gunung, Lari . Selain itu ada banyak perlombaan menarik, dan hadiahnya juga gak kalah menarik. Lomba Fotografi, Seminar Sumber Daya Manusia Pariwisata, Kuliner dan Kerajinan Bazaar, dan foto selfieeeee.

Seni Tari Tjimande meramaikan Festival Tanjung Lesung 2017

Penari di acara Festival Tanjung Lesung 2017

Handcraft yang dijual di Event
Pasar Kolecer Culinary & Handycraft

Salah satu dari 7 Wonders of Banten

Selain Anyer-carita, Baduy, Banten lama, Cisadane, Sawarna dan Ujung Kulon, Tanjung lesung adalah salah satu bagian dari ketujuh itu. Tanjung Lesung masuk dalam 7 Wonders of Banten karena punya banyak lokasi penyelaman yang cukup beragam dan indah. Pesona bawah lautnya seperti Krakatau, pulau Panaitan dan Peucang serta Ujung Kulon, sementara di sekitar Tanjung Lesung berada di lokasi kapal karam, mercusuar dan pasir timbul. sumber:idnewscorner.com

7 Wonders of Banten merupakan destinasi  unggulan di Provinsi Banten yang diperkenalkan di bulan Ramadhan tahun ini. Sebagai daerah yang memiliki banyak pesona dalam destinasi wisatanya, dengan jargon ini diharap mampu menarik wisatawan. 

View disini cakep, pasirnya putih, airnya biru. Aktivitas nya juga banyak karena diadakan di area Beach Club, wajar aja si kalau ini masuk sebagai destinasi prioritas di Banten.

Sebagai orang baru dalam lingkup sini, sejujurnya saya hanya sering mendengar Anyer-Carita, Baduy dan Ujung kulon. Ini adalah keseharian yang sering saya dengar sejak saya bersekolah di bangku SD. 

Menambahnya wawasan saya juga berpengaruh dengan ikutnya saya dengan festival Tanjung lesung ini, kenapa iya? Soalnya saya bisa tau bucket list yang harus saya tuju di Banten ini selain Anyer dan Baduy (catatan bucket list saya nambah) . ha ha ha

Beach Club di Tanjung Lesung

Bicara tentang Tanjung Lesung, saya jadi keinget sama lesung pipi abang (abang ditipi-tipi maksudnya). ha ha ha
Konon ceritanya, Lesung itu berasal dari nama alat seperti mortir tradisional yang biasa digunakan oleh sekelompok wanita untuk menumbuk padi yang ditempatkan di wadah panjang. Sementara Tanjung Lesung sendiri diambil dari Tanjung tersebut yang menyerupai bentuk lesung. sumber : pedomanwisata.com

Tanjung Lesung ini tepatnya berada di Pandeglang - Provinsi Banten, pantai paling barat Jawa.
Jadi terbayar lah lama perjalanan itu. Gak ada hasil tanpa perjuangan. yelahhh 


Menuju Tanjung Lesung

Tentulah saya mengerti, sebagai orang kota yang haus wisata cantik kayak gini. Pasti seketika ngomong gini "Cara kesana gimana sih?"

Nah sebelum kalian memikirkannya, saya sudah memikirkannya dulu, ha ha ha.

Jadi kalau kalian berencana kesini start dari Bandara Soekarno Hatta/ Tangerang (saya buat pilihan ini karena menyesuaikan orang luar daerah pulau Jawa).  Waktu yang dibutuhkan adalah 4-5 jam, ini bisa berjalan mulus apabila jalan gak pake macet. Bisa menggunakan mobil pribadi atau sewaan, ini lebih efektif apabila datang bersama keluarga dan tim hore. Karena waktu perjalanan yang lama, siapkan tenaga dan makanan ya. Apabila mau backpackeran juga bisa, pilihan nya :
  1. Damri Bandara Soekarno Hatta - Cilegon/ Serang (Tarif : 60.000 rupiah)
  2. Dari Cilegon/Serang naik bis lagi tujuan ke Labuan (turun di Labuan)
  3. Kemudian naik Elf Labuan ke Sumur ( bilang mamangnya mau ke labuan, biasanya ntar diturunin dipertengajan terdekat)
  4. Lanjutkan naik ojek ke Tanjung lesungnya ( Pastikan kalian udah booked penginapan agar tidak bingung saat mamangnya nanya)
Informasi rute ini saya adpat dari seorang temen. Untuk tarif belum update, karena saya kesana pun gratisan alias nebeng temen saya. ha ha ha . Ntar saya update kalau udah tau harganya ya.

Saya sudah kemari, Kalian kapan menyusul?
Setidaknya mengunjungi salah satu dari 7 Wonders of Banten ini